Prancis menutup empat stan utama milik perusahaan pertahanan dari Israel di Paris Airshow. Langkah ini memicu kecaman keras dari pemerintah terkait dan memperlihatkan ketegangan yang semakin meningkat dari Paris dan Israel.
Kementerian Pertahanan Israel menyebut langkah tersebut sarat dengan pertimbangan politis dan komersial, dan menuduh bahwa terdapat mufakat jahat untuk mengeliminasi persaingan industri pertahanannya terhadap perusahaan-perusahaan dari Prancis.
Baca Juga: Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Harga Minyak Dunia Hingga US$ 100 per Barel
Diketahui stan yang ditutup berasal dari perusahaan Elbit Systems, Rafael, Israel Aerospace Industries (IAI), dan Uvision. Mereka merupakan empat pemain utama industri pertahanan dari Israel.
Penyelenggara Paris Airshow disebutkan membangun tembok hitam di malam hari untuk memisahkan paviliun perusahaan-perusahaan tadi dari peserta lain. Hal ini menyusul penolakan perusahaan tersebut untuk menghapus senjata ofensif dari pajangan mereka.
Kementerian Pertahanan Israel sendiri mengkonfirmasi bahwa mereka menolak permintaan tersebut dengan tegas dengan menyebutnya sebagai tindakan yang sangat memalukan dan belum pernah terjadi sebelumnya kepada Israel.
Adapun Penyelenggara Paris Airshow menyatakan sedang melakukan negosiasi dengan semua pihak terkait untuk mencari penyelesaian yang menguntungkan semua pihak.
Sebelumnya, Prancis dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan sikap yang semakin keras terhadap kebijakan militer dari Israel. Hal ini khususnya terkait aksi militer mereka di Gaza dan Iran.
Baca Juga: Serangan Udara Iran ke Israel Tewaskan 6 Orang dan 140 Terluka
Presiden Emmanuel Macron beberapa waktu yang lalu menegaskan bahwa pihaknya mendukung hak untuk membela diri yang dimiliki oleh Israel. Namun ia tidak merekomendasikan serangan terhadap Iran.
电话:020-123456789
传真:020-123456789
Copyright © 2025 Powered by quickq ios版官方 http://hu-quickq.com/