KLHK Tambah 60 Stasiun Pemantau Kualitas Udara di Wilayah Rawan Kebakaran
JAKARTA,www.quickq.cn官网 DISWAY.ID-- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan bahwa pihaknya akan menambah stasiun pemantau kualitas udara di Indonesia.
Alat Pemantau Kualitas Udara Otomatis atau Air Quality Monitoring System (AQMS) ini akan diletakkan di daerah rawan kebakaran untuk meningkatkan pengawasan dan pengukuran kualitas udara.
BACA JUGA:KLHK Ungkap Kualitas Udara Tahun ini Lebih Baik, Ini Faktor Pendukungnya
BACA JUGA:Operasional 11 Perusahaan Dihentikan KLHK
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro mengatakan, saat ini AQMS sudah terpasang di 56 stasiun pemantau.
"Di seluruh Indonesia yang sekarang sudah beroperasi itu ada 56 Stasiun AQMS, tersebar di daerah yang rawan kebakaran di semua ibu kota provinsi dan di beberapa ke ibukota kabupaten," terang Sigit pada konferensi pers di Kantor KLHK, Jakarta, Selasa, 21 Agustus 2024.
Tak ketinggalan semua wilayah kotamadya Jakarta turut difasilitasi alat pemantau tersebut.
Selanjutnya, pihaknya juga akan menambah sekitar 60 alat pemantau kualitas udara.
BACA JUGA:Pernah Dilanda El Nino, KLHK Sebut Kondisi Udara Saat Ini Lebih Baik Dari Tahun 2023
"Tahun ini kita lagi menambah sekitar 60 lagi, jadi nanti ada sekitar 120-an stasiun pemantauan kualitas udara," ujarnya.
Penambahan alat pemantau kualitas udara juga meliputi wilayah Pantura Jakarta dan sejumlah wilayah industri Karawang.
"Termasuk menambah di stasiun pada lokasi-lokasi yang kemarin bolong di Pantura Jakarta itu karena kita belum punya stasiun pemantauan di Karawang dan lain sebagainya."
Semua peralatan tersebut, lanjut Sigit, akan dikalibrasi sehingga petugas dapat mengetahui secara langsung apabila terjadi eror.
"Kalau pas sistemnya error, kita langsung kirim orang untuk kalibrasi dengan peralatan gas referens, kemudian disesuaikan. Jadi dijamin jawabannya pasti akan sesuai dengan standar," pungkasnya.
(责任编辑:热点)
- ·Kronologi Truk Seruduk 7 Motor hingga Ringsek di Gandaria
- ·Gus Nur Ngaku Satu Kamar dengan Alm Maaher, 'Saya Tahu Persis Ia Jatuh di Kamar Mandi'
- ·Awas, 5 Kebiasaan Ini Tanpa Sadar Bikin Kamu Cepat Pikun
- ·PT Trinitan Metals and Mineral Tbk Digugat Wanprestasi Senilai ¥1,3 M oleh Perusahaan Jepang
- ·Waspadai 7 Hewan Ini, Sering Muncul saat Musim Hujan
- ·Ancaman Hukuman Mati Bisa Saja Menjerat Edhy Prabowo dan Juliari Batubara, Jubir KPK Ngomong Begini
- ·KPK Periksa Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Besok
- ·Soal Penahanan Roy Suryo, Polda Metro Jaya: Nanti Terjawab Setelah Diperiksa 28 Juli
- ·16 Kontrakan di Jakbar Roboh Gegara Hujan Angin, Korban Masih Didata
- ·Pemerintah Sepakat Pilkada Serempak Dipercepat September, Kepala Daerah Dilantik Desember 2024
- ·China Kecam Trump Soal Larangan Chip, Hasil Negosiasi Tarif Terancam
- ·Cak Imin Ungkap Pertemuannya Dengan Habib Rizieq: Saya Diundang Untuk Jadi Saksi
- ·Anggota DPRD Jabar Waras Wasisto Serahkan Bantuan Ribuan APD ke Polres Metro Bekasi Kota
- ·Jangan Anggap Sepele, 7 Kebiasaan Penyebab Kanker yang Wajib Dihindari
- ·Kasus Suap Eks Sekretaris MA Masuk Penuntutan, Hasbi Hasan Dituntut Jaksa 13 Tahun Penjara!
- ·Polisi Bantah Ada Penangkapan Mantu Habib Rizieq dan Sobri Lubis
- ·Keji, Suami di Sidoarjo Banting dan Cekik Leher Istri Siri hingga Tewas
- ·Makan Nonstop 10 Jam, Influencer Mukbang China Meninggal Dunia
- ·Bukan Jokowi Maupun Ahok, JIS Itu Keberhasilan Anies Baswedan!
- ·Bejat, Modus Bisa Obati Guna