Wujudkan Usaha Berdaya Saing Lewat Kolaborasi di DSC Season 16
Diplomat Success Challenge (DSC), program inkubasi kewirausahaan terbesar di Indonesia kembali hadir dengan membawa semangat baru dan komitmen untuk menciptakan peluang-peluang usaha baru yang bisa berdampak kepada masyarakat.
DSC Season 16 tahun 2025 hadir di tengah dinamika kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,87% jika dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar 5,11%.
Lesunya pertumbuhan ekonomi Indonesia ini menjadi salah satu faktor terjadinya banyak PHK yang terjadi sejak awal tahun 2025 ini. Oleh karena itu, DSC Season 16 berkomitmen untuk menciptakan solusi bagi tantangan ekonomi Indonesia saat ini.
“Beragamnya tantangan ekonomi Indonesia saat ini, menjadikan semangat kolaborasi bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi menjadi pondasi bagi terciptanya solusi inovatif di masa depan. Oleh karena itu, DSC di tahun ini banyak menggandeng perwakilan dari sektor usaha, seperti APINDO dan Food Startup Indonesia (FSI), hingga kolaborasi dengan institusi pendidikan dan budaya.” ujar Founding Father dan Ketua Dewan Komisioner DSC, Surjanto Yasaputera dalam konferensi pers, Jumat (13/6/2025).
Baca Juga: Dukung Indonesia Gastrodiplomacy Series 2025, Pelita Air Sambut Diplomat dengan Layanan Terbaik
Kolaborasi DSC dengan banyak pihak eksternal merupakan sebuah inisiasi untuk menjawab tantangan ekonomi Indonesia saat ini. Dengan kata lain, DSC berkomitmen untuk menjadi penggerak bagi munculnya kolaborasi dan dampak dari sektor ekonomi dan usaha dalam negeri.
“DSC adalah salah satu partner strategis APINDO untuk mewujudkan Indonesia Incorporated, di mana kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat bisa terjalin demi menciptakan ekonomi yang lebih resilien dan berdaya saing tinggi ke depan.” ungkap Shinta Kamdani, Ketua Umum APINDO.
Menginjak tahun ke-16 ini, DSC mengusung tema ‘Wujud Sinergi Kolaborasi’ untuk menguatkan posisinya sebagai ecosystem hub bagi pelaku usaha di Indonesia. Ekosistem kewirausahaan ini merupakan kumpulan DEN (Diplomat Entrepreneurs Network) atau alumni peserta DSC setiap musimnya.
Ekosistem ini terbukti berhasil melahirkan beberapa kolaborasi antar-DEN yang tidak hanya memperkuat bisnis mereka masing-masing, tetapi juga menciptakan peluang terbukanya lapangan pekerjaan baru yang lebih berdampak kepada masyarakat.
“Kolaborasi merupakan cerminan budaya Indonesia yang sejak dahulu mengajarkan kita bagaimana kolaborasi bisa mendekatkan segala perbedaan struktural yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, #BersamaDSC Season 16 di tahun ini akan menjadi tempat berkumpulnya segala inovasi usaha yang sudah memanfaatkan kemajuan era digital tanpa melupakan nilai-nilai kebangsaan kita, yaitu semangat gotong-royong dan kebersamaan,” jelas Edric Chandra selaku Program Initiator dari DSC.
Baca Juga: Kemendag Konsisten Gandeng Generasi Wuda Jadi Wirausaha untuk Bantu Wujudkan Indonesia Emas 2045
Selain menjadi ajang kompetisi usaha dengan total hibah sebesar Rp 2,5 miliar, DSC Season 16 juga akan menghadirkan para coach berpengalaman seperti M. Jupaka (Serialpreneur), Andanu Prasetyo (CEO of Maka Group, Founder Toko Kopi Tuku), Nilamsari (Founder Kebab Turki Baba Rafi, CEO PT Nava Sari Kreasi), dan Arief Budiman (CEO Agrindo). Mereka hadir untuk mendampingi perjalanan para Challengers dan DEN dalam peran mereka sebagai Incubator Master.
DSC Season 16 juga kembali menghadirkan para Dewan Komisioner DSC, seperti Surjanto Yasaputera (Ketua Dewan Komisioner DSC), Helmy Yahya, dan Antarina SF Amir. Para Challengers dan DEN akan berkesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan dewan komisioner yang tentu saja bisa menambah value bagi pengembangan diri dan aspek bisnis mereka ke depan.
DSC Season 16 mengundang para pelaku usaha tanah air yang ingin mewujudkan ide bisnis ataupun meningkatkan skala bisnisnya. Segera daftarkan diri dan ide bisnismu sebelum 13 September 2025. Seluruh persyaratan, detail dan alur kompetisi, hingga platform untuk mendaftarkan diri ke DSC 16 sudah dapat diakses melalui situs www.diplomatsukses.com.
下一篇:Roy Suryo Juga Dilaporkan Oleh Cyber Indonesia Terkait Tudingan Gibran Pakai 3 Mikrofon
相关文章:
- Tersangka Talent Kelas Bintang Virly Virginia dan Bima Prawira Datangi Ditkrimsus PMJ
- Honbap, Tren Baru yang Diam
- FOTO: Menikmati Keindahan Bunga Sakura Mekar di Jerman
- Prabowo Bakal Panggil Investor Saham Imbas IHSG Anjlok hingga 6 Persen
- Turun! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina di Seluruh SPBU Indonesia
- 20 Tahun Mengabdi, Ini Harapan Peneliti BRIN pada Prabowo saat Open House di Istana
- Wamenekraf Nilai Pegiat Ekraf di Yogyakarta Perlu Dapat Banyak Akses Kolaborasi
- Puluhan Napi Kabur, Menteri Agus Sebut Jumlah Penjaga Lapas Kutacane Hanya 6 Orang
- Elon Musk: Kami Sangat Paranoid
- Usia Berapa Bulan Bayi Boleh Naik Pesawat?
相关推荐:
- Buruh Masuk Kerja 14 Februari Dihitung Lembur, Kemnaker: Itu Libur Nasional
- Menko Airlangga: Presiden Prabowo Ingin Masyarakat Manfaatkan Fasilitas Perbankan
- Studi Temukan Rutin Makan Yogurt Turunkan Risiko Kanker Kolon
- VIDEO: Berjalan di Bawah Mekar Sakura Sepanjang Sungai Meguro Tokyo
- Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Waspada COVID
- Octa Raih Gelar Broker Paling Inovatif 2025 dari FXDailyInfo
- Honbap, Tren Baru yang Diam
- VIDEO: Bahagiakan Orang Tua, Pintu Surga Terbuka
- Tagar Nazar Pemilu Masif, Sudirman Said: Masyarakat Optimis AMIN Menang Pilpres 2024
- Puluhan Napi Kabur, Menteri Agus Sebut Jumlah Penjaga Lapas Kutacane Hanya 6 Orang
- Long Weekend Tiba, Penumpang KAI Melonjak 44%! Jangan Sampai Kelebihan Bagasi
- Full Senyum, Gaji Anggota KPPS Resmi Naik Rp 600 Ribu di Pemilu 2024 Plus Dapat Uang Pulsa
- Perawat RI Bersaing di Kancah Global, Penting Punya Sertifikasi Keahlian dan Kemampuan Bahasa
- Pertamina Bidik Produksi 2,6 Juta Ton LPG Untuk Kurangi Impor
- Pertamina Bukukan Pendapatan Rp 1.194 Triliun Sepanjang 2024
- Kondisi 2 Korban Meninggal Terjebak di Gerbong
- Kondisi 2 Korban Meninggal Terjebak di Gerbong
- Polri Gandeng Tim SAR untuk Jaga TPS Rawan Bencana
- KPU Sempat Minta KPPS Tetap Layani Pemilih Meski Lewat Waktu
- Mahfud Mundur dari Kabinet, Tom Lembong: Buruk Buat Negara